Minggu, 18 Oktober 2015

Dinas Pedidikan Tapsel : Pegawai Merasa Tidak Nyaman

Semenjak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tapsel di pimpin Ahmad Buchori Siregar (ABS), suasana di lingkungan dinas tersebut sangat tidak nyaman. Selain kualitas pendidikan di Tapsel yang makin merosot tajam..juga banyak terjadi pergesekan di dalam.
Seperti di Ketahui bahwa ABS adalah pejabat titipan dari Ketua DPRD Tapsel Rahmat Nasution sebagai bentuk upa upa tondi karena tidak di pakai lagi oleh Pemko P.Sidimpuan. Kita masih ingat saat itu Rahmat dan Buchori sudah sempat pasang baleho mau maju sebagai calon walikota dan wakil di P.Sidimpuan.
Ketidak nyamanan di dalam umumnya karena ABS melakukan rotasi dan nonjob. Umumnya yang di pakai adalah Pegawai yang pintar mengobjek dan tebal muka. Kalau manusia yang pekerja dan memiliki jiwa idealis, itu tidak di pakai ABS.. Bahkan Sekretaris sendiri nyaris di abaikan. Top Pegawai saat ini adalah ABS.. Umar Daulay dan Bachtiar Simamora posisi sejajar... Edy kabid dikdas.. Purba Siregar.. Rahmat bendahara.. Syarif di program.. dibawahnya Kabid Sarana...baru Sekretaris..menyusul sausar.
Kemudian bagian lapangan di koordinir Umar dan Bachtiar ...
Ketidak nyamanan juga terjadi saat pembagian ruang kantor di kantor dinas yang baru sipirok.. ada monopoli.. cuma yg namanya pegawai harus patuh perintah dan sering di intimidasi.
Namun kalau kita menilai secara jujur...ABS sangat tidak layak menjadi kepala dinas. Ini harus jadi perhatian Pj Bupati Sarmadhan Hsb.
Namun masyarakat yakin bahwa Pj Bupati akan memberi yang terbaik buat Tapsel meski ia menjabat hanya sebentar. Sayangnya para wartawan dan LSM di Tapsel tidak berani bersuara..mungkin sudah di beri proyek dari DAK atau Blogrend. Kesimpulannya sejak ABS menjadi Kadis Pendidikan..makin buruklah semuanya. Nilai Rapor Merah pada akhir masa jabatan Syahrul M Pasaribu

Pilkada Tapsel 2015 : PNS EKSODUS ke TAPSEL

Dari data yang di peroleh bahwa sekitar bulan Mei dan Juni yang lalu telah terjadi perpindahan sekitar 150 Kepala Keluarga (KK) dari Kota Padangsidimpuan ke Kabupaten Tapanuli Selatan yang Tahun ini akan menyelenggarakan Pilkada. Perpindahan tersebut umumnya bersifat Mandah.Namun yang anehnya 95% adalah PNS.
Sebenarnya kalau melihat posisi sekarang..umumnya PNS Tapsel pingin pindah ke Kota Sidimpuan, alasan mengingat perkantoran Kabupaten Tapanuli Selatan sudah pindah ke sipirok. Mengingat biaya yang bertambah atau pengeluaran yang bertambah bagi PNS Tapsel tersebut, banyak yang pingin pindah tugas ke Sidimpuan. Namun wajar dan patut di curigai bahwa ini adalah eksodus atau pindah sementara. Kalau di lihat dari daftar nama PNS yang Mandah tersebut dan di dilihat Fakta nya. Mereka dan keluarganya masih menempati rumahnya yang ada di sidimpuan dan ber aktifitas seperti biasa.
Inilah salah satu akal akalan yang juga tehnik jitu dari tim pemenangan salah sau kandidat.
MANTAP BRO...!!!!!

Pilkada Tapsel 2015 : Panwas Mandul atau Kena Sogok

Diduga Panwas Tapsel khususnya Panwas Kecamatan yang bertugas di Kecamatan Sipirok dan Kecamatan Batang Angkola dan Angkola Selatan telah menerima uang sogok atau uang tutup mulut. Indikasi ini terlihat dengan jelas dengan tidak adanya laporan pengaduan yang di buat panwas ke camatan ke panwas kabupaten atas keterlibatan Oknum PNS dalam sosialisasi secara terang terangan untuk mendukung salah satu kandidat.
Contoh yang nyata... saat pertemuan sekaligus sosialisasi dengan masyarakat tim sukses salah satu kandidat dengan nama MM Style (Mirip Judul Lagu Tapsel ), sudah jelas di depan mata panwas kecamatan ada oknum PNS yang terlibat langsung dan aktif di acara tersebut. Namun sejauh ini saat di konfirmasi ke Panwas Kabupaten belum ada laporan pelanggaran apapun termasuk di antaranya keterlibatan oknum PNS tersebut. Sebut saja contoh yang nyata di Kec. Batang Angkola. Oknum PNS dari Dinas Pendidikan salah satu kasi di Dikmen PS (namanya marga dan bermarga...hehehe) serta Kepala SMP 4 Bt Angkola dan beberapa Sekretaris Desa dan Kepala Desa semuanya aktif dalam kegiatan tersebut. Namun sejauh ini belom ada laporan pelanggaran ke Panwas Kabupaten.
Patut di duga bahwa Panwas Kecamatan dan Panwas lapangan sudah dapat sogok atau tutup mulut.
Melihat ke tidak Netralan atau  tidak ada kemampuan pada Panwas Kecamatan dan panwas lapangan ..ini adalah gambaran Kualitas Penyelenggara Pilkada di Tapsel. Hal seperti ini selain menimbulkan ke tidak adilan bagi kandidat lain, juga RAWAN MENIMBULKAN KONFLIK.
Sebaiknya Panwas Kabupaten harus berani Tegas...Namun kayaknya Panwas Kabupaten tidak Berani Netral ... karena ada PNS di dalam dan di ketahui selama ini..sepak terjang mereka adalah dengan Orientasi Bisnis...membisniskan... serta cari yang enak saja....
Maka wajar kalau sebahagian masyarakat menganggap Panwas Kabupaten Tapsel juga Mandul..impoten.. lemah serta penakut.
Jangan ada yang langsung marah atau menganggap ini Fitnah... Lihat Fakta Lapangan.. jgn tuduh berita ini omongan dari mulut busuk... tetapi dengan jiwa yang netral serta tidak memihak pada kandidat manapun...anda pembaca akan menemukan hal yang sebenarnya