Selasa, 14 Juli 2015

Pilkada Tapsel : Nama Syahrul M Pasaribu di Jual ke PT. AR

Nama Bupati Tapsel Syahrul M Pasaribu untuk kesekian kalinya di jual oknum dinas pendidikan. Kali ini dalam rangka Hardiknas 2015 nama bupati kembali di jual dengan dalih Pemberian MURI AWARD ke Syahrul M Pasaribu oleh Dinas Pendidikan.

Kadis Pendidikan Ahmad Buchori Siregar (ABS) memanfaatkan moment Hari Pendidikan Nasional 2015 meminta bantuan sebesar Rp.155.200.000.(Seratus Lima puluh lima juta duaratus ribu rupiah) kepada PT.AR untuk hajatan tersebut.


Pelaksanaan Rangkaian Hardiknas tahun 2015 telah di tampung pada APBD Tapsel dengan berbagai kegiatan. Namun kalau di bandingkan dengan kegiatan yang dilaksanakan sebelum Dinas Pendidikan di pimpin ABS, Kegiatannya Jauh lebih meriah. Tahun tahun sebelumnya Hardiknas di laksanakan dengan berbagai kegiatan berupa lomba dan Pameran. Semenjak ABS menduduki jabatan kadis pendidikan, banyak kegiatan yang di hilangkan atau tidak di laksanakan. Kalau masalah anggaran, tidak bisa jadi alasan... soalnya anggarannya justru naik jika di bandingkan dengan anggaran 2013 dan 2014.




Permintaan bantuan kepada PT.AR ini di ketahui dari surat yang di tujukan kepada PT.AR yang menguraikan jumlah keperluan dana pelaksanaan Hardiknas di batang toru pada mei 2015. Surat permohonan bantuan tersebut di yakini tidak di ketahui oleh Bupati Syahrul M Pasaribu, yang artinya ABS memanfaatkan moment hardiknas tersebut untuk kepentingan pribadinya. 


Tahun tahun sebelumnya, kegiatan Hardiknas di Tapsel sangat semarak dan berlangsung beberapa hari sebelum dan sesudah 2 Mei. Nyatanya tahun 2015 nyaris tak terdengar bunyi kegiatan sesudah tanggal 2 Mei. 

Hal ini pernah di pertanyakan kepada Sekretaris Dinas Pendidikan Tapsel Z. Ritonga dan Kasubbag Umum S. Lubis... keduanya hanya angkat bahu dan mengatakan " NO COMENT "...

Sebenarnya bukan cerita baru lagi kalau ABS dan beberapa Konco konconya seperti UH.Daulay , B. Simamora dan P.Siregar (salah seorang kasi di Dikmen) selalu menjual nama Bupati untuk kepentingan pribadinya. Bahkan yang lebih sering lagi adalah ancaman mutasi dan pencopotan kepala sekolah yang sering mereka buat sebagai "kalimat sakti"  untuk mendapatkan " fulus" dari Guru dan Kepala Sekolah di Tapsel. He he he... jangan jangan memang sudah dapat restu dari Syahrul M Pasaribu...?

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar