Pengolahan
Kayu Illegal terus berproduksi, LSM dan Aktifis pendemo di duga telah 86
Dahulu pemberitaan dan sorotan terhadap gudang pengolahan kayu milik AN
pengusaha asal Medan yang berlokasi di Jalan Jl. By Pass Kecamatan
Padangsidimpuan Batunadua Kota Sidimpuan baik media cetak maupun elektronik,bahkan
juga gabungan berbagai elemen mahasiswa Kota Sidimpuan dan LSM melakukan aksi
demo ke kantor Walikota Sidimpuan. Semunya menuding Pemko Sidimpuan pengecut
dan tidak ada nyali untuk menutup gudang pengolahan kayu serta menuding Dinas
Kehutanan Tapsel Kongkalikong dengan Aseng Naga.
Namun belakangan ini protes itu sunyi senyap tanpa ada aksi lanjutan
dari LSM ataupun lembaga lainnya begitu juga pemberitaan dari media cetak yang
selama ini begitu gencar memberitakannya. Aktivitas gudang pengolahan kayu milik Aseng Naga pengusaha yang
juga dikenal mafia kayu dan disinyalir mempunyai hubungan dekat dengan petinggi
hukum di negeri ini masih terus produksi dengan aman tanpa ada gangguan dari
kalangan masyarakat manapun.Konon lagi gudang pengolahan kayu tersebut di kawal
oknum aparatur pembela negara yang bermarkas di Tapteng/Sibolga.
Belakangan beredar kabar di tengah masyarakat bahwa ,
padamnya aksi demo gabungan mahasiswa dan redupnya sorotan yang dilakukan media
terhadap aktivitas gudang pengolahan kayu yang berlokasi di Jl.Baru By Pass Batunadua,
karena oknum aktivis mahasiswa dan sejumlah oknum wartawan media cetak dan
elektronik telah di bungkam pengusaha tersebut dengan memberi uang tutup mulut
puluhan juta rupiah.
Konon Katanya hal ini terungkap karena bagi baginya NGGAK COCOK... wartawan media cetak LOKAL yang oplahnya paling besar ternyata saat " 86 " di Salah satu Hotel di Sidimpuan, di Tinggalkan oleh Oknum dari Media Elektronik yang paling banyak Cakapnya... hehehehe
Bocor deh..... " TERNYATA ...OHHHH...TERNYATA..." tertawa deh si Aseng Naga