Sabtu, 16 April 2016

OKNUM Wartawan dan LSM di Tapsel serta Kota P.Sidimpuan di " Bungkam " si Aseng Naga



Pengolahan Kayu Illegal terus berproduksi, LSM dan Aktifis  pendemo di duga telah 86


Dahulu pemberitaan dan sorotan terhadap gudang pengolahan kayu milik AN pengusaha asal Medan yang berlokasi di Jalan Jl. By Pass Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Kota Sidimpuan baik media cetak maupun elektronik,bahkan juga gabungan berbagai elemen mahasiswa Kota Sidimpuan dan LSM melakukan aksi demo ke kantor Walikota Sidimpuan. Semunya menuding Pemko Sidimpuan pengecut dan tidak ada nyali untuk menutup gudang pengolahan kayu serta menuding Dinas Kehutanan Tapsel Kongkalikong dengan Aseng Naga. 


Namun belakangan ini protes itu sunyi senyap tanpa ada aksi lanjutan dari LSM ataupun lembaga lainnya begitu juga pemberitaan dari media cetak yang selama ini begitu gencar memberitakannya. Aktivitas  gudang pengolahan kayu milik Aseng Naga pengusaha yang juga dikenal mafia kayu dan disinyalir mempunyai hubungan dekat dengan petinggi hukum di negeri ini masih terus produksi dengan aman tanpa ada gangguan dari kalangan masyarakat manapun.Konon lagi gudang pengolahan kayu tersebut di kawal oknum aparatur pembela negara yang bermarkas di Tapteng/Sibolga.


Belakangan beredar kabar di tengah masyarakat bahwa , padamnya aksi demo gabungan mahasiswa dan redupnya sorotan yang dilakukan media terhadap aktivitas gudang pengolahan kayu yang berlokasi di Jl.Baru By Pass Batunadua, karena oknum aktivis mahasiswa dan sejumlah oknum wartawan media cetak dan elektronik telah di bungkam pengusaha tersebut dengan memberi uang tutup mulut puluhan juta rupiah.


Konon Katanya hal ini terungkap karena bagi baginya NGGAK COCOK... wartawan media cetak LOKAL yang oplahnya paling besar ternyata saat " 86 " di Salah satu Hotel di Sidimpuan, di Tinggalkan oleh Oknum dari Media Elektronik yang paling banyak Cakapnya... hehehehe
Bocor deh..... " TERNYATA ...OHHHH...TERNYATA..." tertawa deh si Aseng Naga





Tidak ada komentar:

Posting Komentar