Minggu, 13 November 2016

Golkar Sumut Jangan Bermain Kasar

Menggagalkan Musda Golkar di Kota Padangsidimpuan secara sepihak menunjukkan bahwa
Golkar Sumut tidak pandai bermain cantik. Upaya mengganjal ketua sekarang  yang di dukung seluruh Kecamatan selaku pemilik suara pada Menjelang Musda sangat Kasar. Alternatif yang di pilih jelas menggambarkan ketidak piawaian para pemain. Menunda Musda sepihak tidak memperhitungkan penilaian masyarakat atas penerapan konsep yang di mainkan DPD Golkar Sumut, sehingga mudah terbaca dan trik tersebut membuat orang tersenyum mencibir bahkan mencemoohkannya.
Kalau memang mau bermain cantik, semestinya Golkar Sumut jangan memberikan Jadwal Musda ke Kota Padangsidimpuan. Namun setelah Panitia mengedarkan undangan ke seluruh SKPD, Tokoh Masyarakat dan Ormas serta lembaga lainnya, eh, malah di tunda. Bahasanya Ngeyel hehehehe. Apo dio....
Silahkan mengatakan tulisan ini abal abal.....

Golkar........ Abdi nyaah ka anjeun... Golkar..... Simkuring bogoh ka anjeun... Golkar.... Aink bogoh ka sia
Kita bukan mau berpihak kemana mana, Cuma kita kasihan melihat masa depan Golkar nantinya di Padangsidimpuan. Kalau kandidat yang mau di tempatkan Golkar Sumut selaku pengganti yang sekarang, itu si inisialnya AAH.... maka yang terjadi adalah..aaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhh..... terkaparlah nantinya golkar ini pak cik.
Golkar...!!  Ngena ateku kam__ Golkar...!!  Aku Keleng Ndu... Golkar...!!  Ngena ateku man bandu

Kalau anda tidak percaya... coba turunkan secara diam diam tim Independen Golkar ke Kota Sidimpuan, biarkan mereka meng investigasi bagai mana ketokohan, serta sifat2 calon yang di sodorkan ke Golkar sumut sebagai pengganti ketua yang sekarang. Hehehehe.....
Kite berani gorok kuping... pasti Golkar sumut akan berbalik balik bukan lagi 180 derajat. Tapi kalau Pak Ketua dengan Pak Sekjen takut tergusur oleh warga sekitar sana, itu sih kite kagak  faham... Cuma kite kasih saran agar Pak Ketua jangan mudah di Gambung /di gadang gadang untuk jadi Gubernur Sumut.

Emang pentingan die dari kite..? itu pertanyaannya kalau mau jadi Gubsu.
Loen galak ngon gata... Jujur Pak Cik... Holong rohakku tu ho, tu Gokar tu Lambang beringin. Jangan selalu mendengarkan pejabat... coba dengarkan rakyat .....
Hampir lupa.... saat ini ada kandidat Gubsu yang sering turun ke sono... dan di fasilitasi kepala daerah.... aku tidak kemana mana... aku hanya LOVE GOLKAR....

Makna tulisan ini aja di ambil...kalau nggak.. abaikan saja

Kamis, 27 Oktober 2016

Begini Cerita Awal Keluarga Eel Ritonga Diperas Oknum Polisi

" Wanci eta abdi dipaksa supados ngajirim tuduhan perkara gasab artos eta," cenahna sabot dipanggihan di imahna....anjeunna dituduh menggelapkeun artos sagede Rp2 , 4 milyar,padahal artos kasebat mangrupa titipan ahli waris ti wargi maranehanana....dina perkawis kasebat,anjeunna atos ditetepkeun barobah kaayaan kasangka tanpa kitu kaayaanana proses hukum anu tangtos.


MEDAN - Pengakuan mengejutkan datang dari Muhammad Darwin Ritonga, yang merupakan saudara kandung mantan personel Ada Band Eel Ritonga. Darwin mengaku dia dikriminalisasi dan diperas oleh oknum perwira polisi di Polres Kota Padangsidimpuan berinisi DS.

Menurut Darwin, dia dipaksa oleh  JJH, YH, IS, yang merupakan tim penyidik dari Polres Kota Padangsidimpuan, untuk mengakui dugaan penggelapan uang harta warisan keluarga yang dilaporkan oleh Syarifah Hasibuan, ibu tiri dari Eel Ritonga.

"Saat itu saya dipaksa agar mengakui tuduhan penggelapan uang itu," ujarnya ketika ditemui di rumahnya, Selasa (25/10/2016).

Dijelaskannya, dia dituduh menggelapkan uang sebesar Rp2,4 miliar, padahal uang tersebut merupakan titipan ahli waris dari saudara mereka.

"Saya dipaksa mengakui penggelapan, padahal uang itu sudah ditransfer kepada ahli waris," ujarnya.

Diceritakannya, saat dia diperiksa di Mapolresta Padangsidimpuan, tiba-tiba JJH datang sembari mengatakan "tekan saja dia" kepada Darwin Ritonga. Spontan, mendengarkan perkataan itu Darwin langsung emosi.

Dia menegaskan, dalam kasus tersebut, dia sudah ditetapkan menjadi tersangka tanpa adanya proses hukum yang jelas.

Sementara itu, Muhammad Tohir Ritonga, saudara tiri Eel Ritonga mengatakan, untuk membuat pengaduan dugaan penggelapan yang dituduhkan kepada Darwin Ritonga, dia harus mengeluarkan uang sebesar Rp50 juta sebagai jaminan agar kasus tersebut cepat diproses."Saat itu, DS meminta Rp50 juta agar kasusnya cepat diproses," imbuhnya.

Tohir menambahkan, uang sebanyak Rp50 juta itu langsung diantar oleh dia bersama kuasa hukum keluarganya.

"Uangnya langsung saya serahkan bersama Aseng, kuasa hukum keluarga ke ruangan DS langsung," ujarnya.Dia meminta agar penegak hukum segera memproses tindakan kriminalisasi terhadap keluarganya itu.

Pernyataan yang sama juga datang dari Eel Ritonga. Menurutnya, oknum perwira tersebut sengaja membuat konflik keluarga sehingga mereka bisa mendapatkan keuntungan."Mereka membuat konflik dikeluarga kami dengan tujuan untuk kepentingan pribadi," imbuhnya.

Dia mengatakan, selain meminta uang Rp50 juta atas kasus Darwin Ritonga, DS juga meminta uang Rp80 juta dalam kasus dugaan penggelapan uang yang ditujukan oleh Muhammad Mukto Ritonga, yang merupakan saudara kandung Eel Ritonga.

"Setiap buat pengaduan oknum perwira itu meminta uang agar perkara cepat diproses," pungkasnya.

Senin, 24 Oktober 2016

Mantan Personel Ada Band Beberkan Bukti Diperas Oknum Polisi

lamun sepertos ieu.. banguslah..engkeun kapok sadayana... korbanlah bapa
pan atos wareg neda ti anu sanes
ayeuna kedah meutahkeun....



PADANGSIDIMPUAN - Mantan personel group musik Ada Band Eel Ritonga membeberkan bukti
dugaan pemerasan oleh oknum perwira Polres Kota Padangsidimpuan berinisial DS.

Bukti-bukti tersebut diantaranya berupa Short Message Service (SMS) dari telepon seluler milik DS yang ditujukan ke Muhammad Tohir Ritonga, yang merupakan saudara tiri dari Eel Ritonga.

"Intinya, SMS DS tersebut untuk mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Muhammad Tohir kepada dia," ujar mantan Suami Dea Mirella ketika ditemui di rumahnya.

Selain itu, Eel Ritonga juga mempunyai bukti pengiriman uang ke rekening atas nama  M Darmawan Siagain alias Aseng, yang merupakan kuasa hukum dari keluarga Eel Ritonga.

"Biasanya, uang dikirim melalui kuasa hukum itu. Selanjutnya, dia (Aseng) yang memberikannya kepada oknum perwira tersebut," ujar laki-laki yang bernama lengkap Muhammad Abdu Elif Ritonga tersebut.

Pernyataan yang sama juga datang dari Muhammad Tohir Ritonga. Menurutnya, bukan hanya dugaan pemerasan Rp1 miliar itu saja, namun, dalam proses penyelidikan perkara tersebut, dia selalu dimintai sejumlah uang oleh anggota DS.

"Setiap kali mau gelar perkara, mereka meminta Rp100 juta dengan alasan biaya transportasi," ujarnya.  Dia mengaku bahwa sudah dirugikan atas tindakan tersebut.

Dia berharap agar penegak hukum memberikan sanksi yang setimpal bagi DS, sehingga tidak ada lagi korban selanjut. "Saya pribadi dan atas nama keluarga berharap agar pihak berwajib segera menindaknya," sebutnya.

Sementara itu, Kapolres Kota Padangsidimpuan AKBP Muhammad Helmy Lubis mengatakan, proses penyelidikannya diserahkan kepada pihak penyidik. "Tim akan turun, jadi tunggu saja hasil penyelidikannya," ujarnya ketika ditemui.

Dia menegaskan, kasus dugaan pemerasan terhadap pihak Eel jangan dikait-kaitkan dengan institusi kepolisian, karena kasus tersebut lebih menjurus ke pribadi oknum perwira tersebut.

"Saya tegaskan tidak ada hubungannya dengan institusi, karena ini pribadi oknum," pungkasnya.


abdi hemeng... apakah bapa si komandan henteu terang... atawa pura pura henteu terang.... manawi ieu ngaranna sami sami didamel

Kamis, 16 Juni 2016

Bendahara OKP Kota P.Sidimpuan mengeluhkan Ketua nya

Layaklah kalau bendahara mengeluh akan sikap sang ketua..padahal sama sama siregar lho hehehe....
Konon ceritaya terjadi keluhan dari sang bendahara di suatu tempat..katakan warung alias Lopo... sang bendahara yang juga menjabat kepala dinas di psp mengeluhkan sikap ketua yang tidak menuntaskan persoalannya khususnya yang menyangkut hubungan dengan LSM dan Wartawan. keluhan si bendahara bahwa setiap ada nego atau 86... uang yang di titipkan melalui ketua ke LSM atau Wartawan...terlalu banyak potongannya... bahkan sampai 50%. Sehingga pihak LSM atau Wartawan masih sering minta atau menghubungi si Kadis. " beratlah ketua ini bah.... tapi awak takbisa berbuat apa apa...ketua awak.... maunya jangan seperti itu " keluhan si bendahara di hadapan teman teman sejawatnya dalam satu organisasi.
Teman teman yang lain pada umumnya sudah merasakan hal yang sama.... gimanalah..masih terus kalian pilihnya..kata si teman yang satunya (PNS..tapi bukan Kadis)... aku juga kemaren merasakannya...kata kawan yang satu lagi...gimanalah..laporpun kita sama Komandan ..nggak tinggapi kok...kata mereka sambil mengisap rokok dan mengeluh.... hehehehe.... Jeruk makan Jeruk

Percakapan ini nyata kok hehehehe......

Gloria Transport jadi Dracula penghisap keringat Sopir

Perusahaan angkutan CPO yang melayani bongkar muat CPO lintas Sosa-Dumai-Natal milik pengusaha yang pernah di besarkan oleh PT.Sihitang Raya atas nama Ferry ini betul betul melebihi dracula. Hak para buruh atau Sopir tidak di beri, uang jalan antar jemput CPO hanya pas pasan untuk satu orang saja, kalau sopir punya kernet maka kerja hanyalah Gotong Royong. Sangat mencolok perbedaannya dengan perusahaan yang sejenis. Saat buruh menuntut kesejahteraannya , maka pengusaha melalui mandor tidak memberi jadwal berangkat bagi sopir yang menuntut kesejahteraan tersebut. Padahal yang mereka tuntut adalah hak mereka termasuk BPJS. Belakangan ini mereka mengadukan nasib (para Sopir) ke Dinas Tenaga Kerja Padangsidimpuan. Melalui Kabid Tenaga Kerja marga Siregar mengatakan bahwa perusahaan tersebut bukan beralamat di Padangsidimpuan, tetapi di Paluta. Paktanya .. Kantor Gloria tersebut ada di City Work Padangsidimpuan tepatnya di lantai dua Toko Axis...(kayaknya Pak Regar pura pura nggak tau). Terungkap bahwa para sopir yang menuntut kesejahteraan tersebut di intimidasi serta tidak lagi di perbolehkan megang stir mobil CPO bahsa sopirnya..tidak di beri DO. Rapat punya rapat sampai hari ini belum ada keputusan. sederhana kok yang mereka minta.. yakni..1. sesuaikan dengan perusahaan yang sama jenis pekerjaan dan tempat bongkar muat CPO..masalahnya..perusahaan sebelah (segar dll) itu memberi uang jalan lebih besar 700 rb per trip dari yang di beri perusahaan Gloria. 2. Para sopir minta mereka di buatin BPJS... trus.. 3. Pak Regar orang depnaker tau bangat apa itu istilah 0,5 dan 0,3 yang haknya buruh.
Tapi Saat ini bagi buruh yang menuntut kejelasan nasib malah nggak di kasih lagi bawa mobil, alasannya selesai dulu urusan tuntutan. INGAT para sopir TIDAK MOGOK kerja.
Buat pemerintah kota Padangsidimpuan di minta jangan MAIN MATA dengan pengusaha ya...!!!!.
Trus saat ini juru bicaranya Gloria adalah herman Virgo... para aktfis sudah kenal betullah siapa dia. oke buat para sopir...harap sabar ya... walau mobil kamu sudah di berikan kepada sopir lain..sabar deh...trus buat pemerintah Padang Lawas...dan Sidimpuan..kayaknya ente sudah di bodoh bodohin si Pengusaha Gloria... mana pajak nggak bayar... jalan baru pal4 juga jadi tempat parkir..di Padanglawas ratusan truk CPO nya lalu lalang..tapi surat Kiir nya nggak nyetor ke anda.... Pada kena bodohi ya..Kacian deh loe....
tapi kita mau lihat deh..gimana gebrakan Depnaker Sidimpuan terhadap warga sidimpuan..konon lagi pak Regar kan mau pensiun.... mestinya membela para sopir atau rakyat miskin dong...!!!!!
jangan ikut ikutan jadi DRACULA ya........

TKS = Tenaga Kerja Sukarela juga di Hisap bro...!!!!

Apa betul masih ada yang mau sebagai TKS di jaman sekarang ini...? rasanya nggak masuk di akal.. namun kenyataannya di setiap dinas atau instansi pemerintah termasuk di rumah sakit, masih banyak orang yang berstatus TKS. Sebenarnya betul sih suka rela..? hehehehe... kayaknya nggak masuk di akal lah.
Usut punya usut.. selidik punya selidik..bergaya intel spionase James Bond 007... nah... ternyata bukan suka rela.. tapi ada juga gajinya dan meneken juga walau sedikit. Cara menggajinya berbagai warna atau pelangi... ada yang gajian sekali tiga bulan.. ada yang tiapa bulan... berapa
gajinya.. umumnya 800 rb. Tapi ada yang neh tapi nyata.. di salah satu ruangan yg tertadap di komplek perkantoran Walikota Padangsidimpuan ada yang asyik tuk membahasnya... seorang anak lajang yang statusnya TKS (tapi pekerjaannya sdh melebihi PNS) baru menerima honor/gaji yang semestinya 3 bulan... ternyata yang dia terima hanya 750 rb.
Kenapa dia nggak komplin...? namanya juga TKS... ya deh..sabar saja..yang penting punya Seragam PNS. Kemudian james Bond beraksi... saat di lihat di DPA dan APBD.. ada tulisan HONOR NON PNS selama setahun rp.1.300.000.000. (1,3M)... WAW...!!!!!... sebestinya berapa orang yang mengahabiskan uang 1.3 m ini dalam satu tahun...? aduuuhhh... hitung sendiri deh...tapi cara menghitung anda dan mereka berbeda... kalau anda akan menghitung 750 rb setelah di potong PPN/PPH.. padahal di bawah satu juta lho... tapi kalau hitungan mereka adalah. Rp.1.927.500. (hampir dua juta) per orang perbulan..sesuai UMR.
Nah Kalau begitu apa yang terjadi...? yang terjadi adalah TKS juga di hisap... di hisap minimal 6 pertahun juga di isap jumlahnya 60% kali 12 bulan.. TKS menerima 3 Juta ,, trus berapa jumlah yang di potong... caranya mudah... 1.927.500. X 12 bulan= 23.130.000. (dua puluh tiga juta seratus tigapuluh ribu)... berarti yang di potong 20 juta 130 ribu... mantappppppppp...!!!!!! kalau TKS nya 20 orang..? maka tiap tahun bisa beli INOVA baru... hehehehe
Untuk jadi TKS gimana caranya...? kalau nggak ada becking.. bayar 35 jt... kalau ada becking..bayar 15 jt.... asyik deh

(poto dengan tulisan di atas nggak ada hubungan apa apa..Cuma biar nggak kosong aja halaman ini) hahahaha...hihihihih...huhuhuhuh

Sabtu, 16 April 2016

OKNUM Wartawan dan LSM di Tapsel serta Kota P.Sidimpuan di " Bungkam " si Aseng Naga



Pengolahan Kayu Illegal terus berproduksi, LSM dan Aktifis  pendemo di duga telah 86


Dahulu pemberitaan dan sorotan terhadap gudang pengolahan kayu milik AN pengusaha asal Medan yang berlokasi di Jalan Jl. By Pass Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Kota Sidimpuan baik media cetak maupun elektronik,bahkan juga gabungan berbagai elemen mahasiswa Kota Sidimpuan dan LSM melakukan aksi demo ke kantor Walikota Sidimpuan. Semunya menuding Pemko Sidimpuan pengecut dan tidak ada nyali untuk menutup gudang pengolahan kayu serta menuding Dinas Kehutanan Tapsel Kongkalikong dengan Aseng Naga. 


Namun belakangan ini protes itu sunyi senyap tanpa ada aksi lanjutan dari LSM ataupun lembaga lainnya begitu juga pemberitaan dari media cetak yang selama ini begitu gencar memberitakannya. Aktivitas  gudang pengolahan kayu milik Aseng Naga pengusaha yang juga dikenal mafia kayu dan disinyalir mempunyai hubungan dekat dengan petinggi hukum di negeri ini masih terus produksi dengan aman tanpa ada gangguan dari kalangan masyarakat manapun.Konon lagi gudang pengolahan kayu tersebut di kawal oknum aparatur pembela negara yang bermarkas di Tapteng/Sibolga.


Belakangan beredar kabar di tengah masyarakat bahwa , padamnya aksi demo gabungan mahasiswa dan redupnya sorotan yang dilakukan media terhadap aktivitas gudang pengolahan kayu yang berlokasi di Jl.Baru By Pass Batunadua, karena oknum aktivis mahasiswa dan sejumlah oknum wartawan media cetak dan elektronik telah di bungkam pengusaha tersebut dengan memberi uang tutup mulut puluhan juta rupiah.


Konon Katanya hal ini terungkap karena bagi baginya NGGAK COCOK... wartawan media cetak LOKAL yang oplahnya paling besar ternyata saat " 86 " di Salah satu Hotel di Sidimpuan, di Tinggalkan oleh Oknum dari Media Elektronik yang paling banyak Cakapnya... hehehehe
Bocor deh..... " TERNYATA ...OHHHH...TERNYATA..." tertawa deh si Aseng Naga