Rabu, 02 Desember 2015

Pilkada Tapsel Makan Korban lagi

Sebanyak 78 orang kepala sekolah di Tapanuli Selatan Kembali di utak atik.... ada yang senang..ada yang kecewa dan bermacam ragam.... Kepala Dinas Pendidikan inisial ABS sebagai eksekutor. Orang dekat ketua DPRD Tapsel ini yang di gadang gadangkan akan menjadi sekda Tapsel bila Syahrul M Pasaribu kembali duduk sebagai orang pertama di Tapsel, bertindak dan berjibaku, bahkan Kepala sekolah yang pernah menyandang predikat sebagai teladan, di copot dan di jadikan sebagai guru biasa...SADIS BUNG...!!! predikat kepala sekolah SMP terbaik..malah di jadikan sebagai guru biasa..? coba kalau ada penghargaan..jadikan pengawas... ternyata tidak.  Dari kabar burung hehehe..kawan tu di duga orangnya Rapolo alias kompetitor Sahrul.
Belakangan ABS mengatakan kalau itu sudah restu Plt Bupati... Tapi nggak di jelasin apakah betul ini gawean Sarmadan atau Sahtoat. Kalau memang kebenaran mau terlihat... nyatanya otak di balik semua ini masih di bawah kendali sang calon nomor 1.
Dari utak atik 78 orang kepala sekolah ini ..issu ABS juga bukan orang bodoh...bisa jugalah dapat inova baru... trus..ada juga yang sudah keceplosan ngomong... Kalau Pasangan Sarasi 2 menang..maka Sekda si ABS.. Sahtoat Pensiun, Parulian Nasution bakal jadi Kadis Pendidikan... nama terakhir ini konon katanya adalah orang yang sangat ambisi jadi kadis pendidikan... sampai sampai dia menyumbangkan artis ibu kota buat kampanye akbar sarasi2... tapi bagai mana terserah deh..memang yang paling mudah di obok obok dana nya adalah dinas pendidikan... cuma para LSM di sini nggak ada yang berani ngomong... soalnya banyak yang dapat DAK dan Blogreen...(katanya..). Kasihan deh para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa itu.... tapi yang jadi informannya bagi sang eksekutor tentang siapa yang lari dari barisan nomor dua.. kabar anginnya (busuk) dari salah seorang kepala sekolah smp di batang angkola....biasalah..si mulut bau...kalau Plt Bupati yang sekarang sih..senyum aja...cuci tangan...liat deh potopoto mereka itu...

Kalau anda nggak yakin isi tulisan ini,, abaikan saja... kalau suatu saat ini benar... maka anda akan menyesali diri anda sebagai orang yang lemah(bukan sahwat) karena anda tidak mampu mencerahkan pikiran anda sendiri... apa lagi mencerahkan orang lain... anggap aja blog ini abal abal...

Minggu, 18 Oktober 2015

Dinas Pedidikan Tapsel : Pegawai Merasa Tidak Nyaman

Semenjak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tapsel di pimpin Ahmad Buchori Siregar (ABS), suasana di lingkungan dinas tersebut sangat tidak nyaman. Selain kualitas pendidikan di Tapsel yang makin merosot tajam..juga banyak terjadi pergesekan di dalam.
Seperti di Ketahui bahwa ABS adalah pejabat titipan dari Ketua DPRD Tapsel Rahmat Nasution sebagai bentuk upa upa tondi karena tidak di pakai lagi oleh Pemko P.Sidimpuan. Kita masih ingat saat itu Rahmat dan Buchori sudah sempat pasang baleho mau maju sebagai calon walikota dan wakil di P.Sidimpuan.
Ketidak nyamanan di dalam umumnya karena ABS melakukan rotasi dan nonjob. Umumnya yang di pakai adalah Pegawai yang pintar mengobjek dan tebal muka. Kalau manusia yang pekerja dan memiliki jiwa idealis, itu tidak di pakai ABS.. Bahkan Sekretaris sendiri nyaris di abaikan. Top Pegawai saat ini adalah ABS.. Umar Daulay dan Bachtiar Simamora posisi sejajar... Edy kabid dikdas.. Purba Siregar.. Rahmat bendahara.. Syarif di program.. dibawahnya Kabid Sarana...baru Sekretaris..menyusul sausar.
Kemudian bagian lapangan di koordinir Umar dan Bachtiar ...
Ketidak nyamanan juga terjadi saat pembagian ruang kantor di kantor dinas yang baru sipirok.. ada monopoli.. cuma yg namanya pegawai harus patuh perintah dan sering di intimidasi.
Namun kalau kita menilai secara jujur...ABS sangat tidak layak menjadi kepala dinas. Ini harus jadi perhatian Pj Bupati Sarmadhan Hsb.
Namun masyarakat yakin bahwa Pj Bupati akan memberi yang terbaik buat Tapsel meski ia menjabat hanya sebentar. Sayangnya para wartawan dan LSM di Tapsel tidak berani bersuara..mungkin sudah di beri proyek dari DAK atau Blogrend. Kesimpulannya sejak ABS menjadi Kadis Pendidikan..makin buruklah semuanya. Nilai Rapor Merah pada akhir masa jabatan Syahrul M Pasaribu

Pilkada Tapsel 2015 : PNS EKSODUS ke TAPSEL

Dari data yang di peroleh bahwa sekitar bulan Mei dan Juni yang lalu telah terjadi perpindahan sekitar 150 Kepala Keluarga (KK) dari Kota Padangsidimpuan ke Kabupaten Tapanuli Selatan yang Tahun ini akan menyelenggarakan Pilkada. Perpindahan tersebut umumnya bersifat Mandah.Namun yang anehnya 95% adalah PNS.
Sebenarnya kalau melihat posisi sekarang..umumnya PNS Tapsel pingin pindah ke Kota Sidimpuan, alasan mengingat perkantoran Kabupaten Tapanuli Selatan sudah pindah ke sipirok. Mengingat biaya yang bertambah atau pengeluaran yang bertambah bagi PNS Tapsel tersebut, banyak yang pingin pindah tugas ke Sidimpuan. Namun wajar dan patut di curigai bahwa ini adalah eksodus atau pindah sementara. Kalau di lihat dari daftar nama PNS yang Mandah tersebut dan di dilihat Fakta nya. Mereka dan keluarganya masih menempati rumahnya yang ada di sidimpuan dan ber aktifitas seperti biasa.
Inilah salah satu akal akalan yang juga tehnik jitu dari tim pemenangan salah sau kandidat.
MANTAP BRO...!!!!!

Pilkada Tapsel 2015 : Panwas Mandul atau Kena Sogok

Diduga Panwas Tapsel khususnya Panwas Kecamatan yang bertugas di Kecamatan Sipirok dan Kecamatan Batang Angkola dan Angkola Selatan telah menerima uang sogok atau uang tutup mulut. Indikasi ini terlihat dengan jelas dengan tidak adanya laporan pengaduan yang di buat panwas ke camatan ke panwas kabupaten atas keterlibatan Oknum PNS dalam sosialisasi secara terang terangan untuk mendukung salah satu kandidat.
Contoh yang nyata... saat pertemuan sekaligus sosialisasi dengan masyarakat tim sukses salah satu kandidat dengan nama MM Style (Mirip Judul Lagu Tapsel ), sudah jelas di depan mata panwas kecamatan ada oknum PNS yang terlibat langsung dan aktif di acara tersebut. Namun sejauh ini saat di konfirmasi ke Panwas Kabupaten belum ada laporan pelanggaran apapun termasuk di antaranya keterlibatan oknum PNS tersebut. Sebut saja contoh yang nyata di Kec. Batang Angkola. Oknum PNS dari Dinas Pendidikan salah satu kasi di Dikmen PS (namanya marga dan bermarga...hehehe) serta Kepala SMP 4 Bt Angkola dan beberapa Sekretaris Desa dan Kepala Desa semuanya aktif dalam kegiatan tersebut. Namun sejauh ini belom ada laporan pelanggaran ke Panwas Kabupaten.
Patut di duga bahwa Panwas Kecamatan dan Panwas lapangan sudah dapat sogok atau tutup mulut.
Melihat ke tidak Netralan atau  tidak ada kemampuan pada Panwas Kecamatan dan panwas lapangan ..ini adalah gambaran Kualitas Penyelenggara Pilkada di Tapsel. Hal seperti ini selain menimbulkan ke tidak adilan bagi kandidat lain, juga RAWAN MENIMBULKAN KONFLIK.
Sebaiknya Panwas Kabupaten harus berani Tegas...Namun kayaknya Panwas Kabupaten tidak Berani Netral ... karena ada PNS di dalam dan di ketahui selama ini..sepak terjang mereka adalah dengan Orientasi Bisnis...membisniskan... serta cari yang enak saja....
Maka wajar kalau sebahagian masyarakat menganggap Panwas Kabupaten Tapsel juga Mandul..impoten.. lemah serta penakut.
Jangan ada yang langsung marah atau menganggap ini Fitnah... Lihat Fakta Lapangan.. jgn tuduh berita ini omongan dari mulut busuk... tetapi dengan jiwa yang netral serta tidak memihak pada kandidat manapun...anda pembaca akan menemukan hal yang sebenarnya

Minggu, 02 Agustus 2015

DAK Pendidikan Tapsel Rp.3.5 Milyard Kemana



Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan tahun 2014 Di Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Selatan sebesar 26 Milyar,  salah satunya mengalokasikan anggaran sebesar Rp.3.495.000.000. ( Tiga Milyar Empat Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Rupiah) untuk pengadaan buku pelajaran. Namun ternyata pengadaan buku ini batal se iring dengan tidak di berlakukannya K13 bagi siswa.  Kemudian anggaran yg hampir 3,5 M tersebut di kemanakan..? Rasanya tidak mungkin di kembalikan dan kabarnya juga tidak di kembalikan. Hal ini ketika di cek pada
Dinas Pendapatan Kab. Tapanuli Selatan ternyata tidak ada tercatat kalau Dinas Pendidikan Tapsel Mengembalikan anggaran DAK tersebut ke Kantornya Suleman Lubis.
Bisa saja Anggaran tersebut di pergunakan atau di ALIHKAN untuk keperluan Dinas Pendidikan dengan Judul Baru. Itu bisa di lakukan tapi  dengan Ketentuan Mendapat Persetujuan Dari DPRD Tapsel. Namun hingga tahun berikut yakni 2015, Pengalihan Anggaran tersebut  menjadi apa atau di kemanakan.... ini tidak terlihat... Menurut  salah seorang anggota DPRD Tapsel yang juga bidang anggaran mengatakan “ tidak pernah ikut membahas dana Rp.3.5 Milyar tersebut”.  (Mungkin Bapak ini tidak hadir saat membahasnya..hehehe).
Kalau Begitu Bagi Aktifis atau LSM yang ada di Tapsel.. saatnyalah anda untuk menelusuri Aliran Dana ini. Kuncinya di tanya dulu ke DPRD apakah mereka
memberi persetujuan pengalihan Dana ini .. Kemana di Alihkan  atau bentuk apa pengalihannya.
Mungkin sebahagian pembaca menganggap TULISAN INI ABAL ABAL... mungkin sih, karena bahasanya bukan bahasa wartawan atau LSM, tapi bolehlah di lihat kebenarannya. Kalau ingin dapat info di Dinas Pendidikan Tapsel tanya aja pada Saudara Cardik, Pancang, Syarif . Mereka mengetahui hal tersebut. Sekarang sudah mulai TALAK

Pilkada Tapsel 2015, Intimidasi kepada PNS dan Perangkat Desa

Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Perangkat Desa di Kecamatan Batang Angkola Tapanuli Selatan merasa di Intimidasi oleh salah Seorang Oknum Pegawai Negeri Sipil bernama Ilham Warga Kecamatan Batang Angkola. Ilham sering mengatakan bahwa para PNS dan Perangkat Desa tersebut akan di mutasikan dan di berhentikan, karena tidak mendukung Calon Bupati Incumbent Syahrul M Pasaribu. Seperti yang di Tuturkan oleh salah seorang PNS yang beralamat di Sigalangan mengatakan bahwa saat dirinya bertemu dengan Ilham di salah satu warung, ia di tuding oleh Ilham bahwa tidak loyal dan tidak mendukung Syahrul M Pasaribu pada Pilkada yang akan datang. Merasa tidak begitu penting meladeni tudingan tersebut, dirinya hanya berlalu dan meninggalkan warung tersebut. Hal yang sama juga di rasakan oleh PNS yang berdomisili di Muaratais yang di tuding oleh Ilham bahwa dirinya dan keluarganya juga tidak mendukung Syahrul pada Pilkada yang akan datang. Ia mendapat ancaman bila kelak Syahrul duduk kembali sebagai Bupati maka dirinya akan di mutasikan ke daerah yang jauh dari batang angkola.
Ilham ini adalah salah satu oknum PNS yang merupakan Loyalitas Syahrul M
Pasaribu yang juga di kenal sebagai Tim Sukses Gus Irawan Pasaribu saat maju pada Pileg Tahun yang lalu. Tidakan Ilham ini justru membuat warga menjadi Antipati kepada Syahrul M Pasaribu yang akhirnya merugikan Syahrul M Pasaribu.

Keberadaan Ilham yang PNS jelas bertentangan dengan aturan Pemilu yang melarang PNS teribat langsung. Meski tidak bisa di pungkiri bahwa Syahrul M Pasaribu telah melakukanberbagai Kampanye dengan mengedepankan sejumlah PNS di Tapanuli Selatan.  Namun sayangnya sebahagian besar PNS yang merasa terintimidasi lebih banyak bungkam karena mereka begitu yakin akan Power yang di miliki Ilham. 

Selasa, 14 Juli 2015

Pilkada Tapsel : Nama Syahrul M Pasaribu di Jual ke PT. AR

Nama Bupati Tapsel Syahrul M Pasaribu untuk kesekian kalinya di jual oknum dinas pendidikan. Kali ini dalam rangka Hardiknas 2015 nama bupati kembali di jual dengan dalih Pemberian MURI AWARD ke Syahrul M Pasaribu oleh Dinas Pendidikan.

Kadis Pendidikan Ahmad Buchori Siregar (ABS) memanfaatkan moment Hari Pendidikan Nasional 2015 meminta bantuan sebesar Rp.155.200.000.(Seratus Lima puluh lima juta duaratus ribu rupiah) kepada PT.AR untuk hajatan tersebut.


Pelaksanaan Rangkaian Hardiknas tahun 2015 telah di tampung pada APBD Tapsel dengan berbagai kegiatan. Namun kalau di bandingkan dengan kegiatan yang dilaksanakan sebelum Dinas Pendidikan di pimpin ABS, Kegiatannya Jauh lebih meriah. Tahun tahun sebelumnya Hardiknas di laksanakan dengan berbagai kegiatan berupa lomba dan Pameran. Semenjak ABS menduduki jabatan kadis pendidikan, banyak kegiatan yang di hilangkan atau tidak di laksanakan. Kalau masalah anggaran, tidak bisa jadi alasan... soalnya anggarannya justru naik jika di bandingkan dengan anggaran 2013 dan 2014.




Permintaan bantuan kepada PT.AR ini di ketahui dari surat yang di tujukan kepada PT.AR yang menguraikan jumlah keperluan dana pelaksanaan Hardiknas di batang toru pada mei 2015. Surat permohonan bantuan tersebut di yakini tidak di ketahui oleh Bupati Syahrul M Pasaribu, yang artinya ABS memanfaatkan moment hardiknas tersebut untuk kepentingan pribadinya. 


Tahun tahun sebelumnya, kegiatan Hardiknas di Tapsel sangat semarak dan berlangsung beberapa hari sebelum dan sesudah 2 Mei. Nyatanya tahun 2015 nyaris tak terdengar bunyi kegiatan sesudah tanggal 2 Mei. 

Hal ini pernah di pertanyakan kepada Sekretaris Dinas Pendidikan Tapsel Z. Ritonga dan Kasubbag Umum S. Lubis... keduanya hanya angkat bahu dan mengatakan " NO COMENT "...

Sebenarnya bukan cerita baru lagi kalau ABS dan beberapa Konco konconya seperti UH.Daulay , B. Simamora dan P.Siregar (salah seorang kasi di Dikmen) selalu menjual nama Bupati untuk kepentingan pribadinya. Bahkan yang lebih sering lagi adalah ancaman mutasi dan pencopotan kepala sekolah yang sering mereka buat sebagai "kalimat sakti"  untuk mendapatkan " fulus" dari Guru dan Kepala Sekolah di Tapsel. He he he... jangan jangan memang sudah dapat restu dari Syahrul M Pasaribu...?

 


Rabu, 01 Juli 2015

Disdik p.sidimpuan Anggaran O2SN selalu di korupsi

 R dan K pemainnya....Pelaku Harus Segera di Hukum
Belakangan baru terkuak dengan jelas bahwa anggaran Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) selalu di korupsi. Korupsi tersebut umumnya mulai dari biaya seleksi, sewa lapangan dan TC. Kegitatan O2SN ini agenda rutin tahunan yang di kelola dua orang pegawai cantik di dinas pendidikan padangsidimpuan yakni inisial Ry pada ruang Dikdas dan Kl pada ruang Dikmen. Biaya O2SN ini mencapai Ratusan juta rupiah, namun ketika pelaksanaan seleksi dan pengiriman peserta untuk tingkat provinsi, masih ada pembiayaan dari pihak sekolah.
 Korupsi lainnya adalah di biaya sewa lapangan. Contoh pada tn 2013-2014 untuk cabang renang. Pada cabang renang ini seleksi di lakukan di kolam dekat SMA 3, tapi laporan pertanggung jawabannya kolam yang di sewa adalah kolam yang di Lopo Ujung. Cara mendapatakannya, salah seorang guru yang bertugas di SD di minta mendatangi pengusaha kolam renang di Lopo Ujung untuk meminta tanda tanga dan stempel.
Korupsi lain banyaknya honor honor yang di laporkan, ternyata ketika di laksanakan seleksi.. justru tenaga guru pendamping siswa peserta seleksi yang di jadikan panitia.
Yang jelas anggaran O2SN selalu di tampung di APBD setiap tahunnya dan anggaran tersebut selalu habis di pergunakan. Tapi belakangan masih ada pengutipan yang di lakukan pihak dinas pendidikan kepada pihak sekolah atau orang tua murid.
Pihak Kepolisian dan Kejaksaan Diminta segera mengusut hal ini. Walau keduanya wanita.. jgn di bedakan perlakuannya dengan laki laki.. toh kelakuannya sudah Korupsi.

Senin, 29 Juni 2015

Pungli 600 Juta di Dinas Pendidikan Kota Padangsidimpuan

 Pengambilan SK DIRJEN Bayar ... M.Luthfi Siregar jangan pura pura tidak tau/ padahal menikmati

Pengambilan SK Dirjen Bagi Guru PNS/Non PNS dan Pengawas yang sudah sertifikasi di kenakan biaya minimal Rp.100.000. Hal ini bukan rahasia lagi di kalangan guru maupun kepala sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Padangsidimpuan. Hingga tahun 2015 sebanyak 1480 orang guru dan pengawas
pendidikan di kota sidimpuan sudah sertifikasi.  SK Dirjen yang keluar per triwulan tersebut harus di bayar baru bisa di terima yang berhak dan seterusnya pencairan. Uang ini di kutip beberapa oknum staff sekretariat dinas pendidikan kota p sidimpuan yakni boru Rangkuti. Menurut beberapa guru dan pegawai yg tidak berkenan di sebut identitasnya bahwa boru Rangkuti terkenal Kasar dan Kejam dalam berbicara.. tidak memandang umur kepada siapa ia berbicara. Boru Rangkuti adalah kader terbaik (boru haholongan na mokmok) mantan kadis Abd.Rosad Lubis yang hngga saat ini terus di Pelihara sekretaris Dinas Pendidikan R. Hasibuan yang belakangan di ketahui bermasalah pada pemakaian gelar S2 nya.
Pungli SK Dirjen ini adalah salah satu Pungli rutin yang di rasakan guru/pengawas yg sudah sertifikasi. setidaknya Rp.600 juta pungli ini tiap tahunnya(4X100 rb). Cara punglinya melibatkan kepala sekolah, di mana kepala sekolah meminta kepada guru masing masing di sekolahnya biaya SK Dirjen tersebut dan seterusnya menyerahkan ke pada boru Rangkuti yang kerap di sebut tangan kanan sekretaris.
Belakangan ini muncul nama baru sebagai pengutip yakni boru Nasution yang bertugas mengutip kepada jajaran pengawas. Pungli ini berlangsung rapi dan tidak membuat gejolak karena setiap yang mau buka mulut di ancam bahwa urusan administrasinya termasuk pembagian jam atau dapodik dan kenaikan pangkat akan di persulit. Kepala Dinas Pendidikan M.Lutfhi Siregar kelihatan pura pura tidak tahu bahwa pungli ini berlangsung. Tapi hak guru dan pengawas terhadap satu bulan lagi dana sertifikasi yang belum mereka terima, ternyata mengambang begitu saja. Besaran dana tersebut sekitar 4 Milyard. Pertanyaannya dimana dana tersebut mengendap.
Saatnya pelaku pungli ini di hukum..... Polisi dan Jaksa harus menindak lanjuti laporan ini dengan segera..jangan di endapkan laporan yang sudah pernah di buat masyarakat mengenai hal ini.

Rabu, 24 Juni 2015

Disdik Tapsel BOP PAUD di Belah dua untuk Ny.Saufia Syahrul M Pasaribu

KADIS DAN KABID PLS AGAR SEGERA DI TANGKAP


 Dana BOP PAUD Tahun 2014 di Sunat  sebesar 50 %  dari sekolah Penerima demi kelancaran tugas Bunda PAUD alias Ny.Saufia L alias nyonya Bupati. Hal ini di sampaikan beberapa pengelola sekolah penerima BOP PAUD di Tapanuli Selatan bahwa besaran dana yang mereka terima hanyalah Rp.3.500.000. dari yang seharusnya Rp.7.200.000. Potongan ini dengan berbagai dalih di antaranya Rp.500.000. untuk pembuatan profosal, Rp.700.000. untuk pembuatan laporan pertanggung jawaban. Rp.1.000.000. untuk Bunda PAUD alias ibu Bupati.. Sisanya buat Kadis (A.Buchori) dan Kabid PLS ( Fahmi).

 Keterangan ini di sampaikan oleh A salah seorang pengelola PAUD di Kec. Batang Angkola bahwa sekolahnya selalu kebagian BOP PAUD karena termasuk orang dekat ibu dan tidak mau ambil pusing berapapun yang dia terima. karena segala sesuatunya sudah di atur oleh oknum dalam. Dijelaskannya bahwa yang mengerjakan profosal dan LPJ nya adalah Oknum (Im) konsultannya Kabid PLS. Di katakannya bahwa tahun 2014 sekolah penerima BOP PAUD ada 76 sekolah, selain itu masih ada lagi bantuan RINTISAN PAUD yang jumlahnya 17 Paud dimana masing masing paud SEHARUSNYA menerima Rp.42.000.000. (empat Puluh dua Juta Rupiah). Namun nyatanya yang mereka terima hanyalah Rp.22.000.000.


Hal ini di sampaikan Boru Harahap salah seorang tutor paud dari Angkola Selatan. Menurut Boru Harahap mereka hanya membuka rekening sekolah dan di dalam rekening tersebut mereka terima dan cairkan 42 juta, tapi setelah itu pihak oknum dinas pendidikan tapsel atas perintah Kabid  PLS sdr FAHMI akan datang menagih Rp.20 Jt. Ketika di tanya kenapa di kasih... Boru Harahap mengatakan bahwa itu sudah merupakan perjanjian awal. Yang jelas dapat bantuan Gratis dan tidak repot buat pertanggung jawaban... karena tidak semua sekolah yang menerima. Kalau mengenai alokasi uang yang 20 jt boru Harahap tidak tau pasti.. tapi yang jelas buat Kelancaran Tugas Bunda PAUD alias Nyonya Bupati.
Seperti di ketahui bahwa milyaran anggaran yang di kelola Kabid PLS Diknas Tapsel  Fahmi yang juga Pareban atau sepengambilan Kepala BKD Sahtoat ini memang terkenal pandai dengan manajemen konflik dan pandai berpura pura menangis bila tersudut dalam persoalan. 
Catatan bahwa untuk mendapatkan BOP PAUD tidak mesti membuat profosal.. lihat juknis.
Dari keterangan dia atas Diminta Aparat Penegak Hukum untuk bertindak. Karena menelusuri persoalan Korupsi yang beginian sangat Mudah....


Minggu, 21 Juni 2015

Disdik Tapsel DAK 26 M ..Tetapi Mutu Pendidikan ANJLOK

Tahun 2014 Dinas Pendidikan Tapanuli Selatan Menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp.26.077.436.000. Konon kata Buchori selaku Kadis dana ini di alokasikan Rp.10 M untuk

Bangunan termasuk rehab. trus Rp.11.964.670.000. Untuk Peningkatan Sarana Pendidikan termasuk alat peraga... (banyak ya..!) dan Rp.3.495.000.000. untuk beli buku kurikulum 13 (yang akhirnya batal K13 tsb). Pertanyaannya.. apa hasilnya..? WOWWWW.... Tapsel dapat Rangking ke TIGA dari bawah untuk kualitas pendidikan di Sumatera Utara. Masih di bawah Nias selatan lagi dua digit.

Kalau menurut keterangan para bapak/ibu kepala sekolah.. buku untuk K13 di pesan oleh mereka yang nantinya di bayar melalui dana BOS. Tapi kan ujung ujungnya K13 batal. apakah buku itu kadung di beli...? Trus siapa yang bayar.. mari di Cek dululah biar jangan Fitnah. Trus Alat peraganya kok banyak yg nggak ke pakai oleh sekolah..? menurut pak guru olah raga.. madrasnya terlalu keras..nah lho.. kalau madras yang keras di buat jemping.. apa nggak keseleo..? hehehe.. emang gue pikirin. 

Tanya deh pada pak A.Buchori dan Zulham Ritonga gimana tuh..? termasuk buku yang
harganya hampir 3,5 M. dan apakah percetakannya terdaftar selaku konsorsium pengadaan..? Tapi angin yang di hembuskan oleh orang dalam..konon katanya sudah dapat Restu dari Pak Syahrul M Pasaribu... weleh weleh... biyung dah mikirinnya... tapi sudahlah..yang jelas hasil akhirnya sudah dapat ranking 3 dari bawah untuk sumatera utara..lumayan dah. hehehehe...
..

walau tulisannya nada bercanda... hehehe.. awas

Senin, 15 Juni 2015

JATAH PROYEK BAGI ANGGOTA DPRD TAPSEL DAN SIDIMPUAN

Bibit Kopi untuk di bagi bagikan kandidat balon bupati... pengadaannya orang kuat di DPRD Tapsel


Saat ini sudah ada jatah anggota DPRD proyek yang di biayai APBD maupun APBN yang akan di kerjakan pada tahun 2015. Semua jatah tersebut di atas namakan pada pihak lain atau istilah kerennya pihak ka tolu. Untuk mendapatkan data proyek tersebut tidak sulit. Sekarang kalau ada kemauan dari LSM memantaunya..mudah saja. Cuma khusus di kota padangsidimpuan harus lebih hati ..kenapa..? banyak lorengnya... 
Di Tapanuli Selatan.. ada proyek pengadaan bibit kopi yang di tangani orang kuat di DPRD nya... menurut cerita ..bibit ini termasuk bakal di bagi bagikan salah satu kandidat calon Bupati... 

Kalau di Sidimpuan.. sudah banyak Proyeknya yang jalan... contoh di Dinas Pendidikan dan PU

Buka Mata Lebar Lebar



Disdik Tapsel KUALITAS PENDIDIKAN TAPSEL menukik ke BAWAH NIAS

Tahun 2015 Tapsel, Madina dan Paluta Terendah Nilai UN SMA/MA

Koordinator UN Sumut August Sinaga, Rabu (20/5) didampingi staf pengolahan data Disdsiksu Doli Hasian Hutasoit, August menyebutkan data hasil UN dan nilai indeks integritas ujian nasional (IIUN) tertinggi dan terendah per kabupaten/kota di Sumut berdasarkan hasil yang diserahkan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).


Berdasarkan data IIUN untuk jenjang SMA dan MA yang tertinggi diraih Pematangsiantar dengan rerata nilai 81,55. Posisi kedua dari Simalungun (81,32), kemudian Medan dan Serdang Bedagai memperoleh nilai yang sama (81.08) dan Pakpak Bharat (79,77) serta Binjai (78.69). Sedangkan IIUN terendah diraih Nias dengan rerata nilai 36,99. Urutan kedua dari Padang Lawas Utara (47,04) dan ketiga Tapanuli Selatan (48,28) dan Mandailing Natal (48,55) serta Nias Selatan (56,16).

August juga merinci untuk per program studi. Dari data nilai tertinggi IIUN untuk kelompok IPA diraih Simalungun dengan rerata nilai 84,66. Untuk posisi kedua Pematangsiantar (84,62), Pakpak Bharat (84,59), Medan (84,02) dan Serdang Bedagai (83,79). Untuk nilai terendah diraih Nias dengan nilai 38,56, kemudian PadanglawasUtara (47,91), Mandailing Natal (48,70), Tapanuli Selatan (48,97) dan Nias Selatan (56,38).



Sedangkan untuk kelompok IPS dengan nilai tertinggi diraih Simalungun dengan rerata nilai 78,32. Urutan kedua diraih Serdang Bedagai (78.27), Pematangsiantar (77,67) dan Medan (76,95) serta Pakpak Bharat (76,21). Untuk nilai terendah diraih Nias dengan rerata nilai 35, 66. Posisi kedua Padanglawas Utara (46,68), Tapanuli Selatan (47,40) dan Mandailing Natal (48,41) serta Sibolga (49,37).

Pada untuk kelompok Agama Islam dengan nilai tertinggi diraih Langkat dengan rerata nilai 79,18. Urutna kedua dari Tapanuli Tengah (79.74), Gunug Sitoli (74,78). Labuhanbatu Selatan (74,64) dan Labuhanbatu Utara (72,72). Untuk kelompok Protestan diraih dari Tapanuli Tengah dengan nilai 64,32, Gunung Sitoli (63,50), Nias Selatan (61,29), Toba Samosir (58,18) dan Dairi (57,95).

Data Hasil di Sumatera Utara UN Tahun 2013 Tapanuli Selatan berada di Posisi 19, Tahun 2014 di Posisi 17 dan pada Tahun 2015 Terjun Bebas ke posisi 32 dari 34 Kab/Kota di Sumut.

TAPSEL...AMPUUUUUUUUUUUN...!!!!!!!!!! inilah torehan prestasi Kadis ABS

Disdik Tapsel Pungli Biaya Kuliah Universitas Terbuka

Dinas Pendidikan Tapanuli Selatan semenjak tahun 2014 makin marak dengan Pungli dan Korupsi. Ini Fakta.. 

Mahasiswa/i Peserta Perkuliahan Universitas Terbuka (UT) yang Nota Bene Guru Guru yang mengajar di Tapanuli Selatan di bebani biaya Kuliah (Wajib) sebesar 3 Juta per semester. Keterangan yang di peroleh bahwa peserta UT sekitar 400 Mahasiswa/i. Dalam Satu Tahun ada dua Semester. Kalau melihat Keuangan No 114/PMK.05/2014 tentang Tarif layanan Badan Layanan Umum
Universitas Terbuka pada Kemendikbud sebagai dasar penentuan tarif layanan termasuk biaya pendidikan selama kuliah di Universitas Terbuka, maka di ketahui telah terjadi Pungli atau Korupsi. Kegitan UT yang di kelola oleh Top Menejernya (menurut info yang di dapat) yaitu oknum PNS di Dinas Pendidikan Tapsel yaitu inisial UHD.  serta salah seorang oknum inisial Jl pegawai Honor di salah satu SMK di Tapsel.. maka bisa di hitung korupsi pertahunnya minimal 300 Jt. Justru anehnya.. Biaya Kuliah dua semester telah di lunasi.. tapi Nilai satu semester belum keluar... ada apa di balik semua ini.. apa konfensasi/ bantuan yang di berikan pihak UT bila mahasiswa memperoleh nilai tertentu...xixixi... orang pintar pasti tanggaplah..

Kembali Semuanya berdalih untuk Kelancaran Tugas Bupati Syahrul M Pasaribu.. benar atau tidaknya.. Wallohu Aklam.


Biar Jangan Fitnah Kita baca saja tulisan berikut ini

Biaya Kuliah Universitas Terbuka – UT
Sebagai instansi yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, tarif layanan Universitas Terbuka (UT) harus ditetapkan oleh Menteri Keuangan atas usulan menteri/pimpinan lembaga.
Kementerian Keuangan pada tanggal 16 Juni 2014 telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan No 114/PMK.05/2014 tentang Tarif layanan Badan Layanan Umum Universitas Terbuka pada Kemendikbud sebagai dasar penentuan tarif layanan termasuk biaya pendidikan selama kuliah di Universitas Terbuka.
Tarif layanan di Universitas Terbuka – UT terdiri atas:
a.Tarif Uang Kuliah Tunggal (UKT) Program Diploma dan Sarjana;
b.Tarif Layanan Pendidikan Program Diploma dan Sarjana;
c.Tarif Layanan Pendidikan Program Pasca Sarjana;
d.Tarif Layanan Akademik Lainnya; dan
e.Tarif Penggunaan Sarana dan Prasarana.
Biaya pendidikan adalah biaya yang dikenakan kepada mahasiswa untuk penyelenggaraan dan pembinaan pendidikan serta layanan administrasi akademik. Biaya pendidikan terdiri dari uang kuliah dan biaya lainnya yang meliputi biaya penggantian kartu mahasiswa, biaya Tutorial Tatap Muka Atas Permintaan Mahasiswa (TTM Atpem), dan biaya ujian online
Tarif Uang Kuliah Tunggal (UKT) Program Diploma dan Sarjana Badan Layanan Umum Universitas Terbuka mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengatur mengenai biaya kuliah tunggal dan uang kuliah tunggal pada perguruan tinggi negeri di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yakni Permendikbud No 55 Tahun 2013.
Dalam permendikbud tersebut UKT dikelompokkan menjadi 5 bagian berdasarkan kemampuan ekonomi, namun biaya yang dibebankan kepada mahasiswa pada level tertinggi atau kelompok V dengan biaya per semester paling besar Rp 2.400.000 per semester, seperti ditunjukkan tabel dibawah ini:


Perlu diketahui sistem UKT diterapkan pada mahasiswa yang mengambil Sistem Paket Semester (SIPAS) Tutorial Tatap Muka (TTM), sedangkan sistem SIPAS NON TTM dikenakan biaya dalam lampiran berdasarkan PMK No 114/PMK.05/2014.

Disdik Tapsel Korupsi dan Pungli untuk biayai Syahrul M Pasaribu

RAPOR SISWA MESTI BAYAR




Dengan Dalih untuk Kelancaran Tugas Bupati Tapanuli Selatan, Syahrul M Pasaribu... kegiatan pungli makin marak di lakukan Oknum Pegawai Dinas Pendidikan Tapanuli Selatan ... Rapor Siswa di segala tingkatan MESTI BAYAR ... Padahal anggaran biaya Cetak Rapor tersebut telah di Tampung di APBD Tapanuli Selatan...Menurut Keterangan dari beberapa kepala Sekolah yang tidak bersedia di sebut namanya, mereka mesti membayar Rapor tersebut sebesar Rp.2.000./eksemplar. 
Dinas Pendidikan Tapanuli Selatan semenjak di Pimpin Ahmad Buchori.Siregar (ABS)  makin marak dengan Pungli dan Korupsi. Ini Fakta.. Tahun 2015 Seluruh Sekolah Mesti membayar Biaya Rapor Rp.2.000. X 362 Sekolah X Jumlah Murid. SADISSSSSS............ Pemanfaatan Situasi Menjelang Pilkada Tapsel.. atau ini memang ARAHAN  untuk Suksesi Syahrul M Pasaribu untuk menjadi Bupati ke dua kalinya. Raport tersebut di ambil dan di bayarkan  kepada pegawai yang di Hunjuk ABS yakni Boru Sinaga  di Bidang Sarana & Prasarana.

Aparat Hukum dan LSM kayaknya hanya picing mata atau...???? hehehehehe... di dalam hati sajalah.